Negara punya cara masing-masing buat mengelola sampah medis B3-nya, tidak terkecuali Indonesia. Seperti halnya  Sterilisasi Alat Medis Di Amerika Serikat, mereka mengatasi masalah limbah medis dan krisis pasokan APD dengan mensterilkan APD dan masker N95 Di dalam Mesin Autoklaf  (penguapan) raksasa. Metode ini gantikan metode pembakaran yang biasanya hasilkan persistent organic pollutants (POPs) atau senyawa organik yang bersifat racun. Selanjutnya, ada solusi ala China, China juga melakukan pengolahan limbah medis dengan cara 1. Langsung membangun pabrik pengolahan limbah di dekat tiga rumah sakit darurat, 2. Bangun 17 fasilitas penyimpanan sementara untuk limbah medis berkapasitas lebih dari 1.000 ton, 3. Memindahkan sebagian sampah yang diproduksi di Wuhan ke kota-kota tetangga untuk dibakar. 4. Meminta bantuan dari perusahaan-perusahaan pengelolaan limbah luar negeri.  Tak kalah dengan negara lainnya, Jepang jua melakukan upaya yang sama untuk mengelola limbah medis. Jepang menggunakan Insinerator untuk dikurangi semua sampah medis. Jepang memiliki hampir 1.900 Insinerator, 189 insineratornya hasilkan energi listrik. Satu mesin insineratornya yang berkapasitas 800 ton, hasilkan 20 megawatt energi listrik.

 Di Indonesia sendiri pemerintah dan perusahaan jasa pengelolaan sampah B3 udah cukup gercep menangani timbulan sampah medis B3 ini dengan pemakaian insinerator. Meski begitu, jumlah dan lokasinya belum merata untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Emisi gas yang dihasilkannya pun masih terhitung berbahaya buat lingkungan.

Berkaca dari tiga negara besar (Amerika Serikat, China dan Jepang), sepertinya Indonesia harus tambah gercep lagi. Pengelolaan medis B3 di Jepang bahkan udah bisa menghasilkan tenaga listrik. Di AS, sampah medisnya bahkan udah dikelola biar bisa dipakai kembali.

Alhamdulillah PT REPRO NUSA JAYA aplikasi teknologi terbaru yaitu Teknologi Insinerator Regeneratif Limbah Medis yang mampu menghasilkan tenaga listrik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *